Rabu, 26 Februari 2014

Wanita dengan Mahar Termahal di Dunia



Syahdan, Abu Thalhah meminang Ummu Sulaim binti Mulhan dengan menawarkan mahar yang sangat tinggi. Namun, betapa terkejutnya tatkala lidahnya menjadi kelu ketika Ummu Sulaim menolaknya dengan angkuh. Ummu Sulaim berkata: “Sesungguhnya tidak pantas bagiku menikah dengan orang musyrik. Apakah engkau tahu, wahai Abu Thalhah, sesungguhnya tuhan-tuhanmu dibuat oleh seorang budak dari keluarga si fulan. Tahukah engkau bahwa tubuh tuhan-tuhanmu itu akan terbakar bila disulut denagn api.” Mendengar itu, Abu Thalhah merasa seperti disambar petir. Amarah di dadanya bergolak tak tertahankan. Sontak, dia pun berlalu begitu saja meninggalkan Ummu Sualaim sambil masih tidak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya. Akan tetapi karena cintanya, Abu Thalhah kembali lagi dengan membawa mahar yang lebih besar dan janji kehidupan yang lebih menyenangkan agar hati Ummu Sulaim tunduk dan menerimanya.
Namun, lagi-lagi Ummu Sulaim berkata: “Sebenarnya orang yang sepertimu tidak patut ditolak, wahai Abu Thalhah. Akan tetapi engakau adalah laki-laki kafir dan aku wanita Muslimah. Tidak layak bagiku menikah denganmu..” Abu Thalhah bertanya: “Lantas apa keinginanmu?” Ummu Sulaim balik bertanya: “Apakah keinginanku?” Abu Thalhah bertanya: “Yang kuning (emas) atau yang putih (perak).” Ummu Sulaim berkata lagi: “ Aku tidak menginginkan yang kuning atau yang putih. Yang aku inginkan adalah adalah keislamanmu.” Abu Thalhah bertanya” Pada siapa aku mendapatkan itu?”. Ummu Sulaim menjawab : “Engkau bisa mendapatkannya dari Rasulullah Saw.” Maka Abu Thalhah bergegas menuju Rasulullah Saw yang sedang duduk bersama sahabat-sahabatnya. Ketika melihat Abu Thalhah dari kejauhan, beliau Saw. Berkata kepada sahabat-sahabatnya”. Lihatlah Abu Thalhah akan datang menemui kalian dengan cahaya Islam di matanya.” Sesampainya di depan Rosulullah Saw.Abu Thalhah menceritakan apa yang dikatakan oleh Ummu Sulaim dan setelah itu dia masuk Islam. Dan akhirnya, Abu Thalhah pun bisa menikahi Ummu Sulaim.

Sesungguhnya wanita ini merupakan contoh agung bagi orang yang ingin mendapatkan kemuliaan dan keutamaan. Sungguh dia telah menorehkan pujian yang indah dan memilih pahala yang lebih besar dan penuh berkah dari Tuhannya. 

Dikutip dari sebuah buku yang berjudul “La Tahzan” karangan Dr. ‘aidh Abdullah Al-Qarni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar